Saham-saham bluchips pilihannya adalah PT Bank Mandiri (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (BBRI), PT Bank Negara Indoensia (BBNI), PT Jasa Marga (JSMR) dan PT Perusahaan Gas Negara (PGAS). Lalu, PT Astra Internasional (ASII), PT Astra Agro Lestari (AALI), dan PT United Tractor (UNTR).
Untuk secondliner, PT Wijaya Karya (WIKA), PT Adhi Karya (ADHI), PT Pembangunan Perumahan (PTPP), PT Indofarma (INAF), PT Kimia Farma (KAEF), PT Citra Marga Nusaphala Persada (CMNP), dan PT Bakrieland Development (ELTY).
Untuk jangka panjang, menurut Irwan, saham-saham grup Panin juga menarik seperti PT Asuransi Multi Artha Guna (AMAG), PT Clipan Finance Indonesia (CFIN), PT Panin Insurance (PNIN), PT Panin Life (PNLF).
Di sektor batu bara, PT Adaro Energy (ADRO), PT Indika Energy (INDY), PT Bukit Asam (PTBA), dan PT Harum Energy (HRUM).
Di sektor properti, PT Alam Sutera Realty (ASRI), PT Bukit Sentul City (BKSL), PT Lippo Cikarang (LPCK), PT Summarecon Agung (SMRA), PT Ciputra Development (CTRA), PT Ciputra Property (CTRP), PT Bumi Serpong Damai (BSDE), dan PT Dharmala Intiland (DILD).
Lalu, PT Media Nusantara Citra (MNCN) dan PT Bhakti Investama (BHIT) yang cenderung menguat karena agresifnya grup ini untuk ekspansi. "Jika valuasinya murah, kita investasi langsung pada saham-saham tersebut. Tapi, bagi investor yang time line-nya pendek, trading berdasarkan grafik saja. Jangan lupa cek grafiknya. Sebab, saham-saham tersebut adalah primadona sebelum 2011 berakhir hingga 2012," imbuh Irwan Ariston."